REVIEW BUKU : Spora - Alkadri





Judul Buku      : Spora
Penulis             : Alkadri
Negara             : Indonesia
Genre              : Cinta, Sekolah, Pengorbanan, Teka-teki, Out of the Box
Halaman          : 231 Halaman
Tahun              : 2015
Penerbit           : Moka Media


Hallo temans, i am back!

Setelah ribuan purnama, akhirnya buku ini resmi aku review. Sebelumnya aku informasikan dulu, buku ini sudah aku baca sebelum liburan panjang kemarin di NTT tapi baru bisa di review sekarang karena bukunya ketinggalan dan catatan berisi poin-poin review hilang. How stupid I am!

So, let’s jumped to the review

Spora merupakan novel yang mneceritakan sebuah kejadian aneh yang mana hal ini muncul karena adanya virus. Alif merupakan siswa dari salah satu SMA dimana teror spora ini mulai bermunculan. Selain itu, ia menjadi satu-satunya orang yang sadar akan kejadian aneh ini dan selalu ada di tempat kejadian. Semacam terjebak dalam keadaan tidak menguntungkan. Virus ini selalu mendapatkan korban baru dengan cara yang terlalu mudah. Penasaran? Temans bisa langsung beli bukunya dan selamat berputar-putar dalam petualangan Alif.

Secara tampilan, konsep horor dan penuh misteri yang coba diangkat oleh cover design menurut aku sudah oke. Yah, dari cover ini sebenarnya bisa saja kita mengambil kesimpulan bahwa ceritanya akan begini dan begitu. Sebagai orang yang mencintai warna hitam dan putih, perpaduan warna ditambah gambar yang ada mampu memanjakan mata aku ini.

Aku suka sekali membaca novel yang akhirnya akan membuat aku lelah. Dalam artian aku benar-benar diajak masuk dan berpikir, bersama-sama memecahkan sebuah masalah dan menghubungan satu dengan yang lainnya. Petualangan memang selalu seru. Hal ini cukup aku dapatkan dari buku ini. Walau Cuma 80 persen, bagi aku pribadi ini adalah sebuah bentuk karya yang patut diapresiasi.
Dari sisi cerita banyak hal yang perlu aku garisbawahi sebagai sebuah hal yang menurut aku tidak selesai atau tidak tuntas. Okelah, si virus ini datang karena secara tidak sengaja dibawa masuk lalu bagaimana dengan sistem keamanan? Banyak pertanyaan yang akhirnya menjadi menumpuk sampai akhirnya kenapa harus kepala para korban pecah? Ini memang out of the box, aku suka hal yang seperti ini tapi tidak ada penjelasan ilmiah misalnya kandungan dalam virus ini yang melemahkan bagian tubuh kita lalu akhirnya membuat pecah pembuluh darah misalnya dan sebagainya sampai akhirnya kepala menjadi pecah.

Lalu hubungan tiap tokoh terjalin baik hanya dibeberapa bagian yang kelihatan sepertinya ada jarak yang jauh, misalnya Alif dengan kehidupan masa lalunya. Belum lagi betapa hebatnya Alif yang berkali-kali berdekatan bahkan bersentuhan dengan para korban tapi tidak ikut terinfeksi. Selang seling cerita antara kenyataan dan kurcaci juga menjadi hal yang cukup perlu perhatian pembaca karena kalau di skip akan membuat kalian bingung sendiri. Bahasa yang digunakan juga sudah baik walaupun terkadang ada beberapa kalimat atau kata baru yang ditemukan.

Saya menyukai buku ini seperti novel lain pada umumnya, hanya itu tadi catatan mengenai rapatnya cerita, kedalam tokoh bahkan bagaimana sebuah horor diproduksi itu kurang sedikit saja 3.5/4 lah bagi saya. Hal positifnya adalah saya bertahan membaca buku ini yang di beberapa bagian depan mungkin tergolong lebih banyak menceritakan hal seputar kejadian virus tadi tanpa ujung yang jelas.
Bagian yang saya suka adalah ketika rasa penasaran saya dibangun di awal ketika percakapan para guru di dalam bis setelah kegiatan dari Brazil.

Nah temans, sekian review dari aku. Semoga kalian suka dengan hasilnya. Jangan lupa dibaca, komen dan share ke seluruh sosial media yang kamu punya. Klik tombol subscribe di home dan kalian akan dapat notifikasi setiap aku update.

Salam sayang,
Meylisa Sahan (@akumeylisa_)

Comments