Hallo
temans, i am back!
Apa
kabar kalian semua? Semoga dalam keadaan baik-baik saja yah. Wah, sudah cukup
lama yah tidak menulis review secara panjang. Ada beberapa review film tapi
saya buat dalam bentuk pendek di instagram : @akumeylisa
Hari
ini, sesuai dengan judulnya saya akan memberikan review serta pengalaman saya selama
menonton K-Drama The Last Empress atau Empress Dignity. Tapi, sebelum jauh
berbicara soal drama ini, hal yang perlu saya luruskan adalah
‘REVIEW YANG SAYA BUAT
INI BERDASARKAN PANDANGAN PRIBADI HASIL DARI MENONTON K-DRAMA THE LAST EMPRESS’
And, let’s jumped to
the review!
Sekitar
pertengahan 2018 akrtis Korea Jang Nara, hadir menyapa penonton dengan dramanya
berjudul Go Back Couple. Tidak butuh waktu lama, dia kembali hadir sebagai
pemeran utama dalam drama The Last Empress.
Secara
garis besar, film ini menceritakan tentang seorang wanita biasa Oh Sunny yang
berprofesi sebagai aktris drama musikal menikah dengan raja Korea yaitu Lee
Hyuk. Seperti mimpi yang menjadi kenyataan, Oh Sunny yang begitu kagum dengan
sang raja ternyata dilamar untuk dijadikan istri. Setelah menikah, usut punya
usut tenyata sang raja tidak sebaik yang ia kira. Raja ini punya banyak dosa
yang dibuat setiap harinya, bahkan ternyata diam-diam menjalin asmara dengan
Min Yu Ra dayang pribadi raja. Pernikahan Oh Sunny dan raja ternyata hanya sebuah
alibi untuk menutupi kejahatan raja yang menabrak ibu dari Na Wang Shik
yang merupakan pacar Min Yu Ra diluar
istana. Cukup rumit, kan? Baiklah, kalian bisa langsung nonton dramanya untuk
paham alurnya seperti apa.
Ada
beberapa hal yang saya akan bahas terkait dengan review drama ini
KARAKTER
Bagi
pecinta drama korea sejati, tentu dan pasti pernah mendengar nama Jang Nara,
Shin Sung Rok, Choi Jin Hyuk dan Lee Elijah. Diusung sebagai pemeran utama
dalam drama ini, saya pribadi merasa bahwa porsi mereka masing-masing cukup dan
kuatnya karakter yang mereka bawakan juga menjadi nilai plus dalam drama ini.
Saya masih ingat betul bagaimana sepanjang 52 episode, rasa benci dan emosi
dengan sosok Min Yu Ra terus ada, walau kadang kasihan tapi rasanya sisa
jengkel itu ada. Yah, ini berarti Min Yu Ra memang berhasil dihadirkan dengan
baik.
Soal
Raja dan Permaisuri, bagi saya mereka berdua malah menjadi tokoh yang sangat
pas dengan porsinya masing-masing. Sejak awal saya memang sudah suka dengan
raja, karena jahatnya total apalagi dibandingkan dengan Oh Sunny calon ratu,
yang ‘sangat’ perempuan korea dalam drama. Maksudnya sosok perempuan yang mudah
percaya, tidak banyak permintaan, gampang terbius dan sebagainya. Apalagi
dengan bumbu percintaan mustahil antara rakyat dengan raja, bagi saya baik-baik
saja.
Na
Wang Shik yang diperankan oleh Choi Jin Hyuk bagi saya agak sedikit gagal di
akhir drama ini. Bahkan awalnya saya kurang setuju dengan transformasi tokoh Na
Wang Shik ke Chun Woo Bin. Kurang setuju saja rasanya. Sepanjang drama ini
berjalan, saya sempat merasakan bahwa Na Wang Shik agak terlupakan dan jalan
cerita berfokus pada bagaimana Chun Woo Bin setia dengan sang permaisuri dan
memainkan beberapa muka ke Ibu Suri, Putri dan Raja. Tokoh Na Wang Shik hanya
muncul sesaat, mungkin ibaratnya alarm begitu ketika kita sudah nyaris lupa
kemudian diingatkan dengan adegan telfon atas nama Na Wang Shik dsb. Teror dari
NWS juga baru muncul secara intens mendekati akhir drama ini. Sayangnya,
eksekusi akhir dari tokoh ini sangat kurang menurut saya. Kita sudah disajikan
dengan jalan cerita yang rapih bahkan cara balas dendam dan sebagainya tapi
akhirnya menjadi sia-sia karena tidak ada eksekusi yang jelas dengan tokoh ini.
Bagaimana akhirnya tiba-tiba Na Wang Shik kecelakaan mobil dalam perjalanan
menuju kerajaan lalu akhirnya dia dibawah ke istana dan diikat di belakang
panggung yang akan meledak. Akhirnya meninggal karena memeluk bom. Ini
akhirnya, sekali lagi menurut saya kembali mengurangi porsi Na Wang Shik dan
akhirnya menjadi terlupakan. Semacam manis di awal. Percaya atau tidak banyak
k-drama netizen yang kecewa dan saya yakin sependapat dengan saya soal tokoh
Chun Woo Bin & Na Wang Shik. Soal ini memang ada penjelasan tersendiri,
tapi akan saya bahas di kesimpulan saya yah.
Selanjutnya,
perlu saya berikan tepuk tangan paling kencang untuk karakter Ibu Suri (Shin
Eun Kyung) dan Putri Ari (Oh Ah Rin), yang tampil begitu total dan luar biasa
menjengkelkan! HAHAHAHA. Selamat Ibu Suri Jahat, selama 52 episode sangat
mendominasi dengan serangan dan kejahatan yang dibuatnya. Bahkan semakin
menjadi total ketika dia memerankan adegan menjadi seorang yang begitu jahat
dengan isi kepala penuh rencana busuk. Hebat yah, 52 episode sosk jahatnya itu
abadi sekali.
Putri
Ari. Well done, well done! Penghargaan tahun ini harus kamu bawa pulang sih.
Serius! Akting yang total, dia mampu menghadirkan Ari yang penuh dengan bumbu
munafik. Sorry, I have to say this karena memang itu yang terjadi. Dia mampu
menarik simpati dengan bualan manis lalu berubah menjadi anak yang jahat, sosok
putri yang tinggi hati dan jadi anak yang benar-benar manis. Semua dia perankan
dengan baik, bahkan dengan umurnya yang kecil ini akting dia bisa disejajarkan
dengan Jang Nara. Ihs, bagus lah dia. Apalagi kalau lagi tertawa palsu (aku
suka sekali)!
JALAN CERITA
Drama
yang terdiri dari 52 episode dengan durasi 30 menit untuk tiap episode ini saya
rasa sudah cukup mampu menyajikan jalan cerita yang asik walau terkadang
membosankan, tapi tetap mengigit. Kalau mau dianalogikan, semacam tarik ulur di
porsi yang tepat. Sebagian besar penonton, saya yakin mengamini bahwa pasangan
dalam drama ini adalah Permaisuri Oh Sunny dan Pengawal Chun Woo Bin sebagai
ujung dari jalan cerita ini. Saya pun berpikir demikian, temans.
Tapi,
ketika keadaan berubah dan Min Yu Ra bukan lagi wanita yang disukai raja maka
jalan cerita ini malah menarik bagi saya. Semakin kesini saya memang yakin Oh
Sunny dan Chun Woo Bin adalah pasangan, tapi bukam sebagai pasangan dalam
artian sebenarnya. Mereka punya tujuan yang sama yaitu ingin membongkar
kejahatan keluarga kerajaan dan membalas dendam, karena tujuan yang sama dan
akhirnya merasa terikat satu sama lain karena hal itu yah akhirnya mereka jadi
pasangan. Let say, pasangan balas dendam. Selain itu rasanya tidak mungkin
saya, permaisuri yang ceritanya begitu keras dan tangguh tidak akan dirusak
citranya dengan perselingkuhan. Lucu saja kalau akhirnya ada kisa cinta yang
ditonjolkan. Yah, kalau ada beberapa adegan manis antara mereka berdua saya
rasa itu hanya karena terbiasa bersama jadi dekat dan saling sayang.
Drama
ini tentu mengalami fase membosankan, ketika kejahatan sepertinya tidak habis
dan niat untuk mengungkapkan kejahatan ibu suri sepertinya berjalan lambat.
Belum konflik percintaan adik dan adik, lalu bagaimana ibu si putri Ari yang
menjadi begitu terobsesi. Saya rasa terlalu banyak konflik yang muncul dengan
berbagai macam tokoh. Mungkin niatnya baik tapi akhirnya cerita jadi
berputar-putar dan jalan cerita tidak selesai. Beberapa adegan juga akhirnya
diulang dan sepertinya itu terus. Di episode-episode 30-an dan 40-an saya
merasakan kejenuhan itu karena kisah jahat yang tidak pernah habis ada. Muncul
strategi baru, konflik baru dan sebagainya. Cukup pusing. Soal kode yang dtinggalkan
permaisuri terdahulu dan pulau yang ada bunga poppy. Cerita ini muncul beberapa
kali di episode yang berbeda tapi tidak segera dieksekusi dan malah akhirnya
karena ini jadi punya masalah baru yang kesannya dibuat semakin panjang.
Tapi,
saya sangat menikmati tingkah konyol raja yang akhirnya jatuh cinta dengan
permaisuri, walaupun ditolak berkali-kali. Yah, sebenarnya sih tidak ditolak
kalau menurut saya yah, hanya dibuat seolah-olah ditolak. Ini kelihatan jelas
dari Oh Sunny yang kalau dipeluk tidak langsung bereaksi, namanya suami sendiri
apalagi sudah mencintai lebih dari 10 tahun. Ah, saya mencium aroma susah move
on disini hehehe.
KESIMPULAN
Sebagai
penggemar drama penuh intrik saya pribadi menikmati jalan cerita drama ini.
Walaupun saya bilang sempat membosankan, tapi selalu saja ada hal yang buat
saya betah untuk menghabiskan satu demi satu episode ini. Selain itu, karena
menyukai drama dengan tema Kerajaan Modern, tentu ini jadi nilai plus bagi saya
sendiri.
Secara
keluruhan saya menikmati apapun yang tersaji, walau itu tadi jalan ceritanya
masih ada yang kurang. Terlalu banyak hal yang ingin disampaikan dalam film ini
sehingga terkadang fokusnya bisa melebar kemana-mana. Adegan penyiksaan yang
ada juga menurut saya agak sedikit berlebihan, yah imajinasi bisa saja membuat
itu terjadi apalagi ini drama. Tentu saya unsur budaya dan nilai pengetahuan
menjadi hal yang tidak terlupakan dalam setiap drama Korea. Berbicara soal
bunga poppy saya sempat melihat beberapa netizen yang akhirnya mencari tahu dan
menceritakan bahwa lewat drama ini, dia paham apa itu bunga poppy.
Oh
iya, Na Wang Shik dan Chun Woo Bin yang diperakan oleh Choi Jin Hyuk mungkin
memang tidak seperti itu. Ini bisa terjadi karena, seharusnya drama ini hanya
48 episode tetapi diperpanjang menjadi 52 episode. Usut punya usut ternyata CJH
ini sudah punya acara lain yang tidak mungkin dibatalkan. Bisa jadi ini salah
satu alasan yang membuat eksekusi tokoh dia tidak tuntas dan terkesan buru-buru
sekali. Terasa perubahan cerita yang besar.
Drama
yang menurut Osen mampu menungguli
pesaingnya Memories of Alhambra dengan 265,3 berbanding 259.3, bisa dijadikan
salah satu pertimbangan bagi kalian untuk menjadikan drama ini sebagai list
tontotan wajib. Saya juga merekomendasikannya. Tonton dramanya, jika kalian
sependapat silahkan tinggalkan komentar begitupun jika kalian tidak setuju.
Nah
temans, sekian review dari saya. Semoga kalian suka dengan hasilnya. Jangan
lupa dibaca, komen dan share ke seluruh sosial media yang kamu punya. Klik
tombol subscribe di home dan kalian akan dapat notifikasi setiap saya update.
Salam
sayang,
Meylisa
Sahan (@akumeylisa_)
Baccarat - Free to Play - Bet on Sports Online - FEBCASINO
ReplyDeleteBaccarat is an online game 바카라 사이트 that you can play 바카라 사이트 for free at FEBCASINO Casino. The game is popular with American players who 제왕 카지노 like it and like all