REVIEW BUKU : Catatan Juang - Fiersa Besari




Judul Buku      : Catatan Juang
Penulis             : Fiersa Besari
Negara             : Indonesia
Genre              : Cinta, Sosial, Kehidupan, Persahabatan, Impian
Halaman          : 322 Halaman
Tahun              : 2018
Penerbit           : Mediakita


Hallo temans, i am back (again)!

Sebenarnya ini sedikit terlambat, sangat bahkan. Seharusnya semua review buku Fiersa Besari harus selesai di jam sembilan malam tadi, tapi karena ada satu dan dua hal maka buku ketiga ini harus di update pagi ini.

Sekian, alasan saya. Bukan hal penting.

Well, let’s get to the review!

Secara garis besar buku ini menceritakan seorang perempuan muda bernama Kasuarina yang pada awalnya digambarkan begitu mencintai pekerjaannya sebagai sales di sebuah bank. Pekerjaan yang membuat dia bergairah dan merasa nyaman. Tapi itu tak bertahan lama, karena patah hati yang dialami sampai berujung pada kinerja yang berkurang. Berbekal itu dia akhirnya memutuskan untuk mengubah hidupnya sesuai dengan apa yang dicintainya.

Sejujurnya, saya sendiri masih bingung apa yang harus saya review dari buku Fiersa yang ketiga ini. Yah, bukan tanpa alasan tentunya. Saya hanya tidak ingin mengulang hal yang sama. Saya harus sekali lagi bilang bahwa Catatan Juang juuga hadir begitu intim bagi saya sebagai pembaca. Dekat dengan kehidupan saya dan semakin terasa nyata ketika makin lama saya baca buku ini.

Pertama, harus saya akui gaya penulisan atau tampilan secara cara menulis sedikit berbeda dengan sebelumnya walaupun ini merupakan novel juga. Tapi, dialog yang di hadirkan cukup minim sehingga narasi yang menceritakan semua kejadian dalam kegiatan ini menjadi lebih dominan. Tapi, tetap saja tidak menganggu saya sebagai pembaca. Mengalir, as always.

Kedua, tokoh yang semakin kuat. Harus saya pastikan Juang dan Suar begitu kuat mempengaruhi saya. Juang dengan tulisannya dan Suar dengan perjuangannya. Mereka berdua seakan sepakat bahwa dunia kita ini harus dibentuk. Sosok Juang disini walaupun tidak secara langsung hadir tapi tulisannya memang harus diacungi jempol. Begitu penuh racun untuk Suar dan juga saya. Suar menjadi panutan saya sendiri ketika dia begitu berani untuk keluar dari zona nyaman dan kembali mengejar hal yang membuat dia bahagia. Suar dan Juang juga mengajarkan bahwa orang pintar memang banyak, calon orang sukses juga banyak. Tapi semua itu tak akan menjadi kenyataan kalau tidak dimulai dari sekarang.

Ketiga, Konspirasi. Pertemuan antara Suar dan buku catatan Juang merupakan konspirasi. Yah, konspirasi alam semesta. Pertemuan Dude dan Suar untuk alasan film dokumenter yang berujung pada saling menaruh hati dan menjalin hubungan juga merupakan konspirasi alam semesta. Suar akhirnya menjadi terkenal, konpirasi alam semesta. Bahkan sampai Suar bertemu Juang secara langsung di rumah Juang beristirahat untuk selamanya juga merupakan sebuah konspirasi alam semesta. Semua kebetulan yang terjadi dalam buku ini seperti memang sudah diatur, punya porsinya dan selalu paham kapan ia akan meledak. Tinggal tunggu dan mengikuti. What an amazing story!

Keempat. Wejangan. Ini juga bagi saya termasuk dalam kebetulan yang luar biasa. Seru juga ketika sedang merasa terpuruk atau gagal, akhirnya punya sebuah bacaan yang membuat kita menjadi semangat kembali. Merasa bahwa ratusan tangan sedang menopang tubuh kita. Bahwa kita tidak sedang berjuang sendirian. Sisi ini yang akhirnya terus dihadirkan lewat setiap kalimat Juang. Ah, Juang kamu pergi terlalu cepat.

Kelima, terpisah. Memang buku ini dapat dinikmati secara terpisah karena cerita antara satu sama lain tidak banyak berkaitan.  Hanya, saran saya lebih baik baca buku sebelumnnya. Karena, jika tidak kalian akan mengalami banyak pertanyaan mengenai siapa Ana, Dude, Kang Budi, Gunung Sinabung atau mungkin Juang itu sendiri. Ini hanya saran loh yah.

Sekian dulu review dari saya mengenai novel Catatan Juang. Terima kasih untuk Fiersa Besari atas karya yang luar biasa menginspirasi saya sebagai seorang penikmat novel. Saya banyak sekali mendapatkan pencerahan mengenai cara bertahan hidup dengan apa yang saya yakini dan saya cintai. Saya sempat begitu pesimis untuk menjalani kebiasaa saya meriview buku. Merasa gagal karena peminatnya terlalu sedikit. Pembaca hanya suka dengan hal yang baru, kekinian dan serba hits. Apalagi bukan produk yang dipakai semua orang pakai tiap harinya. Buku memang punya peminatnya sendiri, tapi tentu jumlahnya kalah dengan orang yang tak suka membaca buku. Tapi, berkat buku ini saya yakin jumlah pembaca hanya lah angka dan bonus untuk diri saya sendiri atas hasil kerja keras saya, atas keinginan saya untuk memberikan pengetahuan bagi orang lain. Dorongan saya untuk membantu mencerdaskan sesama manusia dan masyarakat Indonesia. Saya akan tetap melakukan review buku, walaupun penikmatnya tak seberapa. Saya cinta apa yang saya yakini.

Terima kasih, Fiersa Besari.

Salam sayang,
Meylisa Sahan

Ps. Buku ini masih bisa kalian temukan di toko buku offline dan online. Kalian harus baca, biar paham rasanya berjuang dan mempertahankan hal yang kita yakini benar.

Comments