REVIEW BUKU : Adonis - Ambhita Dhyaningrum



Judul Buku      : Adonis
Penulis             : Ambhita Dhyaningrum
Negara             : Indonesia
Genre              : Cinta, Persahabatan, Pilihan Hidup
Halaman          : 214 Halaman
Tahun              : 2015
Penerbit           : Bentang Pustaka

Hallo temans, i am back!

Yes, akhirnya review ini selesai ku buat dan akan segera memanjakan ilmu kalian mengenai novel *lebay*.

Seharusnya review ini sudah aku upload beberapa hari yang lalu, tapi karena naskahnya belum rampung dan aku sedang dalam keadaan rumit mengurus administrasi skripsi, jadilah hari ini baru muncul ke hadapan kalian lewat review.

Buku ini menceritakan tentang seorang wanita bernama Lea yang baru saja bercerai. Lea memilih untuk kembali membangun hidupnya dari nol. Anaknya akhirnya dititipkan pada orangtua Lea di Bandung, sementara ia melanjutkan hidupnya di Jakarta dan bekerja di sebuah perusahaan. Singkat cerita, suatu hari tiba-tiba ada puisi atas nama Adonis masuk ke email Lea. Bunga-bunga pun mulai berdatangan lengkap dengan puisi. Lea kembali merasa dicintai dan dia suka itu. Namun Alfa, mantan suaminya kembali datang dan membuat ia berpikir apakah seharusnya kembali bersama Alfa dan membuat anaknya bahagia? Atau malah memilih untuk kembali membuka lembaran baru dengan laki-laki lain?

Silahkan baca yah teman-teman, biar kalian juga bisa merasakan sensasi yang aku rasakan *siip*

Sooo, tanpa basa basi mari kita mulai review kali ini dan tentu saja akan aku bagi dalam beberapa poin sehingga lebih mudah yah J

Pertama, dari cover aku suka sekali. Adem! Sangat tenang, sederhana tapi bagus begitu. Warnanya putih dan ada gambar amplop di depannya seperti menggambarkan sosok Adonis yang suka kirim kata-kata puisi.

Kedua, sinopsis merupakan bagian penting menurut aku dalam sebuah novel dan aku menjadi begitu tertarik dengan buku ini setelah membaca sinopsisnya. Bagaimana aku begitu tertarik dengan jalan cerita ketika seorang wanita yang pernah begitu gagal dalam pernikahannya lalu memutuskan untuk mencoba untuk jatuh cinta lagi. Mungkin lebih tepatnya kembali dibawa dalam keadaan ketika seseorang begitu mencintai dia.

Ketiga, jalan ceritanya manis dan tidak bertele-tele. Tidak perlu merasa pusing akan alur cerita yang maju mundur. Memang ada beberapa tulisan atau kalimat mengenai cerita masa lalu tapi itu tidak akan terlalu membuat kalian harus kembali membongkar bangkir isi buku. Konflik yang dihadirkan juga mengigit. Selain itu, penulis berhasil untuk menjelaskan rasa yang yang terjadi pada si tokoh utama ketika sedang sedih ataupun merasa berbunga-bunga atas apa yang terjadi. Walaupun beberapa kalimat atau bagian sempat membuat aku sedikit kebingungan mengenai perpindahannya, jadi harus kembali memastikan ini dialog siapa, seperti itu. Dialognya juga terkadang menurut aku sedikit kaku, seharusnya bisa dibawa lebih ke arah santai gitu. Tapi tentu saja ini tidak mengurangi isi pesan yang disampaikan dalam dialog apalagi yang dilakukan oleh Lea dan sahabatnya. Favorit aku dalam jalan cerita buku ini adalah bagaimana seorang Lea ketika sedang bimbang apakah akan kembali ke Alfa atau tidak. Jujur, memang dari awal aku ship mereka berdua, maksud aku yah sudah seharusnya dia kembali kepada suami yang dulu. Walaupun memang semua serba tidak tertebak sama sekali. Bahkan sosok adonis sendiri baru bisa muncul dan aku tebak secara benar di bab-bab terakhir mendekati pengakuan si adonis. Yah, mungkin sedikit terlambat aku menyadari. Soalnya aku berpikir berdasarkan fakta yang memang mirip dengan Alfa. Well done, aku tidak bisa menebak siapa itu adonis di awal. Begitulah cerita ini membuat aku semakin penasaran.

Keempat, tokoh. Setiap tokoh dalam buku ini punya kontribusi besar dalam jalan cerita yang luar biasa. Bagi aku porsi kehadiran mereka pas dan tidak ada kesan menonjolkan salah satu. Mereka punya perannya masing-masing. Dan karena tadi aku bilang kalau ini jenis novel dengan alur maju jadinya runut dan kehadiran setiap tokoh seperti kejadian hari ke hari. Mulai dari Alfa yang datang kembali dengan segala cara sampai membawa soal masalah anak, Michael yang sepertinya bisa saja membawa kita terbang ke atas langit dengan segala kesempurnaannya kalau memang tidak sombong, Adonis yang penuh dengan aura cinta dalam diam tapi begitu sabar, Lea yang pernah begitu aku benci karena sikap plin plannya, Alex dengan segala kelucuan yang digambarkan dan Flo yang begitu riang dan siap membantu. Flo adalah sosok sahabat idaman semua orang. Tapi jujur, dari semua tokoh yang ada di dalam novel ini hanya seorang Lea yang susah aku gambarkan dalam imajinasi karena terlalu banyak wajah dan bentuk yang aku pikirkan. Semoga habis ini bisa ketemu! Flo adalah tokoh favorit aku dalam buku ini, serius dia luar biasa kuat dan penuh dengan energi apalagi karena punya hobi yang sama yaitu MAKAN.

Kelima, ending. Khusus bagian ini bagi aku kurang begitu meledak. Ada yang kurang “wah” dalam akhir cerita ini. Aku yakin ini sebenarnya bisa lebih baik bahkan lebih manis sehinnga tidak ada kesan “serius ini ajah? Begini doang, please lebih dong” di dalam buku ini. Jalan ceritanya memang menarik, manis dan penuh lika liku percintaan, kehidupan bahkan bicara soal pilihan yang tepat. Tapi ketika sudah ada bentuk pengakuannya bagus hanya responnya saja yang kurang wah. Belum terlalu mengigit. Tapi tetap ajah aku sukak!

Last but not least, puisi Adonis manis dan ah bagus sekali. Siapapun itu pasti akan suka ketika dikirim puisi lalu ada bunga yang datang walaupun di akhir ceirta akhirnya terungkap bahwa yang mengirim bunga dan puisi adalah dua orang yang berbeda. Tentu saja, siapapun di sekitar Lea bisa menjadi Adonis karena semua pria punya potensi besar untuk itu.

Tema pengagum rahasia apalagi sampai setia merupakan hal yang bagus. Tapi menjadi luar biasa karena buku ini mengambil suatu situasi ketika seorang janda yang merasa berbunga-bunga. Ide bagus yang jarang dipikirkan. Maksudnya ketika dia bisa saja menjadi begitu trauma dengan cinta di masa lalu tapi akhirnya kembali percaya diri dan begitu semangat karena merasa kembali dicintai oleh lawan jenis ada sebuah cerita yang menarik tentunya. Jarang saja begitu. Belum lagi soal segala perjuangan Lea menghadapi hidup bahkan gunjingan. Aku mungkin tak akan setegar Lea. Semangat Lea.

Nah temans, sekian review dari aku. Buku ini masih bisa dibeli di tokoh buku online kesayangan kalian semua. Semoga kalian suka dengan hasilnya. Jangan lupa dibaca, komen dan share ke seluruh sosial media yang kamu punya. Klik tombol subscribe di home dan kalian akan dapat notifikasi setiap aku update.

Salam sayang,
Meylisa Sahan (@akumeylisa_)

Comments